[aku pikir] aku ‘Smart’

Mungkin kebanyakan orang akan mengartikan smart dengan cerdas, pintar, identik dengan kacamata seperti kutu buku, atau ada juga yang mengidentikkan smart dengan pemikir, juara, prestasi menjulang tinggi, kuliah dengan predikat sumu cumlaude, dan berbagai prestasi akademik lainnya. Sebenarnya ga salah-salah amat sih, karena setiap orang kan punya sudut pandang berbeda-beda. Bebas memberikan pendapat, opini dan bebas memiliki sudut pandang sendiri. Itulah enaknya merdeka… *lah kenapa jadi bahas merdeka, hehehe….Okelah kembali ke topik pembicaraan. 🙂 Sekarang coba liat gambar di bawah ini, apa sudah mewakili sudut pandang tentang smart??? *maaf ya sedikit narsis 🙂

sarjana n

pialailmuwanBagiku smart itu ga cuma sekedar cerdas secara intelligent ataupun keilmuan. Smart juga bukan sekedar dilihat dari tampilannya well-dressed, rapih, fashionable, modish, elegan, chic atau stylish. Smart bagiku lebih kepada cara yang cepat, gerak cepat, menyelesaikan dengan cepat. Bagiku, menjadi orang yang cepat berarti selangkah lebih maju dari orang lain. Ukuran yang paling tepat untuk cepat ya waktu. Bagiku, ketinggalan sedetik berarti aku tertinggal seribu langkah. Sedetik itu berarti sekali, karena money can’t buy event a second of time, dan waktu ga bisa terulang kan dear…. Yang bisa kita lakukan adalah memanfaatkan detik demi detik hidup kita dengan smart. Sejalanlah ama apa yang dibilang Benyamin Franklin. 

“You may delay, but time will not.”
― Benjamin Franklin

time running

sumber gambar: solvencyiinews.com

Seperti yang aku ceritakan diawal tulisan ini. Aku ga pandai berkata-kata. Semoga aja yang baca ngangguk-ngangguk pertanda pembaca dan juri mengerti tulisanku yang masih newbie ini, hehehehe…

Nah, sekarang aku sudah pantes kan bilang diriku “smart“. Iyalah, pantes..tes…tes… *pede aja lah biar menang, hehehe…Sebenarnya aku udah mulai bingung harus nulis apa lagi, karena emak goel minta harus nulis minimal 750 kata, dan bagiku terkadang menulis mengalir itu malah bikin aku ga bisa mengalir. Itu dia masalahnya, biarlah aku berusaha dulu untuk memenuhi syarat yang ditetapkan ama emak gaoel. Karena kata emak gaoel  klo mau menang ya harus nurut ama persyaratan (lihat poin 1 di challenge “smart”).

Huft, oke lanjut lagi tentang diriku yang smart…masih mencari alasan kenapa aku bilang diriku smart. Menurutku ada lima hal  yang menjadi alasannya yaitu:

1. Karena aku tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Artinya, aku bertindak smart dengan tidak membiarkan pekerjaan menumpuk sebelum deadline… sekarang harus lebih smart lagi karena punya si kecil di rumah, jadi bagi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sambil curi-curi waktu, ya pas si kecil tidur, atau pas dia lagi main dan lengah, pokoknya kapan aja ada waktu ya kerjakan secepatnya. 🙂

2. Karena aku tidak suka membuat orang menunggu. Jujur sejujurnya, menunggu adalah hal yang paling tidak menyenangkan. Apalagi sudah janji jam 1 teng eh mulainya jam 2, itu namanya therlaluhhh. Bagiku, orang smart ya tidak suka membuat orang lain menunggu. Kalo ada yang suka menunggu, aku yakin dia akan dianugerahi gelar orang tersabaaaar di dunia. Sayangnya, gelar itu mungkin ga akan pernah ada karena ‘Penganugerahan untuk orang sabar’ hampir tidak mungkin diselenggarakan oleh pihak manapun. 🙂

3. Karena aku suka belajar sesuatu yang baru. Artinya, aku tidak mau ketinggalan dari yang lain, berusaha sebaik mungkin untuk bisa mengikuti perkembangan yang ada saat ini. Termasuk ngeblog, ngeliat emak-emak lainnya yang hebat dan berprestasi rasanya aku ingin terus belajar banyak dari mereka supaya tidak ketinggalan ilmunya. Bagi seorang emak, belajar sesuatu yang baru berarti terus merasa kurang, merasa haus, merasa lapar, iya haus dan lapar ilmu baru, ya kan?? 🙂

4. Karena aku suka mendengar. Kita batasi dulu ya mak, mendengar disini bukan ‘menguping’ lho. Mendengar disini dalam artian positif ya mak. Aku merasa sudah terlalu banyak orang yang berbicara, tapi kalo mendengar sepertinya jadi terlupakan. Padahal menjadi seorang yang smart itu kan berarti mendengar lebih banyak, mendengar dengan hati, dengan mendengar berarti berusaha memahami apa yang orang lain butuhkan, menampung semua keluh kesah orang lain tanpa lupa bertindak nyata. 🙂

5. Karena aku bersyukur. Bagiku aku smart karena aku adalah orang yang senang bersyukur dengan apa yang aku rasakan, apa yang aku lewati entah dengan atau tanpa air mata. Rasa syukur itu salah satu sikap ‘smart’ karena tidak berusaha memaksakan sesuatu, tidak merasa dikecewakan meski belum pernah menang di lomba blog *padahal mah nangis bombay dulu abis tuh baru bisa nerima, hehehe…yang penting sudah berusaha sekuat tenaga, selebihnya keputusan Sang Ilahi. Bersyukur dan bersyukur… 🙂

Sepertinya sudah sampe di penutup nih, kesimpulannya adalah:

1. Bagiku smart berarti cara yang cepat, gerak cepat atau menyelesaikan dengan cepat.

2. Aku smart karena lima hal yaitu karena aku tidak suka menunda-nunda pekerjaan, aku tidak suka membuat orang lain menunggu, aku suka belajar sesuatu yang baru, aku suka mendengar dan aku bersyukur.

Semoga aja, Emak gaoel dan Emak Indah Juli juga kang Harris puas dengan tulisanku yang sederhana ini, tak kusangka tak kuduga bisa juga kuselesaikan syarat poin 1, dengan jumlah kata di tulisan ini minimal 750 kata. Syukurlah, akhirnya selesai juga challenge 1 ini. Semoga si smart Andromax Tab 8.0 segera datang pada pemilik blog yang smart ini *huaaaa, jangan pada muntah ya… 🙂

Sumber Quote: goodreads.com

“Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel

banner lomba

28 thoughts on “[aku pikir] aku ‘Smart’

  1. menunda-nunda pekerjaan. Itu peer saya yang harus dibenahin. Kayak kemarin ini, mau mindahin foto dari memorinya hape, dientar2in eh ga kesampean gara2 SD cardnya blank. Huhuhu…. baru nyesel. *lah kok curcol*

    • hehehe…iya mak, kita sama2 belajar terus memperbaiki diri ya…terkadang memang itu terjadi mak…ayo semangat dan jangan tunda-tunda lagi jika ingin mengerjakan sesuatu 🙂

    • hihihi mak Haya kan emang sibuuk banget jadi mungkin sangkin banyaknya jadi begitu….sya yakin mak Haya sih udah lbh ekspert buat strategi prioritas kerjaan,hehehhe 🙂

Leave a comment