Happy Wedding Dear Desi Namora

Bahagianya bukan main, waktu tahu dia dilamar oleh seseorang yang dia juga suka. Seperti sedang dapat durian jatuh, semua keluarga menyambut kabar baik itu dengan bahagia. Saya yang sejak awal gak tau cerita itu agak kaget dengan proses yang sangat-sangat cepat. Ya, ternyata gak semua perkenalan singkat itu berakhir kegagalan. She made it. Buktinya dia berhasil menemukan tambatan hatinya setelah melewati cukup banyak ujian hidup. Siapa sih di dunia ini yang hidup tanpa ujian? ya kan? Time will tell.

Tapi beneran, I am very happy for her wedding. Rasanya tak henti-henti bersyukur sambil mendoakan agar semua acara berjalan lancar sampai momen sakral itu terlaksana. Beberapa minggu  sebelum hari bahagia itu, dia akhirnya pulang ke rumah. Welcome dear, home sweet home. Sampai depan gerbang rumah, semua menyambutnya. Sepertinya sudah sangat lama gak ketemu. Memang sudah sekitar 1 tahun lebih kami gak bertemu, rasanya banyak hal yang ingin kutanyakan padanya tentang pertemuan dan lamaran yang terjadi di Bogor beberapa waktu sebelum dia pulang ke rumah. Dengan travel bag berukuran besar juga tas lainnya, dia terlihat bahagia sekaligus haru. Doanya terjawab sudah. Tak ada lagi yang akan bertanya ‘kapan nikah?’ sekarang berganti semua justru mendoakannya, berharap pernikahannya berjalan dengan lancar dan kebahagiaan selamanya. Hanya ada kata ‘selamat dan berbahagia’.

Sebagai seorang kakak ipar, saya tentu menginginkan yang terbaik untuknya. Meski terkadang kami selisih paham dan beda pendapat tapi ketika dia pulang semua berbeda. Dia makin lembut, makin sabar dan makin bisa mengendalikan emosinya. Sepertinya, jelang pernikahan dia makin dewasa dan makin siap dengan semuanya.

Tanggal 25 Maret 2017, tanggal itu adalah tanggal yang dipilih. Acara walimahannya di rumah, semua ingin terlihat akrab baik keluarga besar maupun keluarga dari berbagai daerah yang nginap di rumah. Bahkan kedua orang tua saya ikut hadir sejak satu malam sebelum acara pernikahannya. Semua tampak sempurna, tenda-tenda sudah didirikan sejak hari rabu. Keluarga mulai ramai di rumah sejak hari Jumat. Indahnya kebersamaan. Semua nampak sibuk mempersiapkan diri untuk acara pernikahan. Bahkan rumah sudah dihiasi denga dua pelaminan dalam (pelaminan akad, pelaminan adat) ditambah pelaminan yang di halaman rumah.

Saya yang juga jarang bertemu orang tua dari Pematangsiantar dan adik yang kini menetap di Labuhan Batu Utara bahkan sempat mengabadikan momen berharga dengan hp elektronik milik saya. Ibu,Ayah dan adikku juga ikut jepret sana-sini. Sejak malam calon mempelai pria terlihat gelisah dan susah tidur. Sementara Desi sudah memasuki kamarnya, dan sudah tertidur lelap. Mungkin dia berusaha menutup matanya, agar besok terlihat segar. Sejak sore kiriman papan bunga ucapan selamat sudah memenuhi jalan menuju rumah.

Hari yang dinantikan tiba, akad nikah dimulai pukul 08.00 WIB, sedikit terlambat karena dimulai dengan acara seserahan dulu. Kemudian semua keluarga inti, saksi, tetangga dekat, tokoh masyarakat juga penghulu tentu saja sudah duduk rapi dan menanti mempelai perempuan hadir. Beberapa kali bapak mertua saya latihan sebelum ijab qabul. Semua mempersiapkan hp elektronik masing-masing dan siap untuk mengabadikan momen tersebut. Dan tibalah waktunya ijab qabul, alhamdulillah sekali ucap dengan lancar mempelai pria menerima janji suci itu.

Akad Nikah Desi dan Agung -Wajah Tegang (Dok. Rodame)

Akad Nikah Desi dan Agung -Wajahnya Masih Tegang (Dok. Rodame)

Serentak, saksi berucap ‘sah’. Alhamdulillah, Dear Desi congratulations, pengen peluk, momen itu haru banget sampai bulu mata Desi copot. Hihi. Syukurlah, perias pengantin siap sedia jadi tinggal panggil biar touch up lagi. Siapa sih yang gak nangis di momen sakral seperti itu, ya kan?

Sungkeman dengan Orang Tua (Dok.Rodame)

Sungkeman dengan Orang Tua (Dok.Rodame)

Ibu mertua sampai nyebut-nyebut namanya waktu sungkeman. Huaaa, Desi. Finally. Lebih spesial lagi karena pakaian pengantin yang dipakai Desi dengan songketnya untuk akad didesign dan dikirim langsung dari Bali. Great job Uda Irsan (made by House of Irsan).

Formasi Lengkap Pengantin dan Orangtua-rodame

Formasi Lengkap Pengantin dan Orangtua dari Pengantin- kiri ke kanan bapak mertua, ibu mertua, Agung, Desi, Inang dan Amang (Dok. Rodame)

Setelah akad nikah, kita semua dengerin ceramah dari ustadz yang juga masih kerabat. Kita berkumpul di halaman rumah sambil menikmati makanan yang disediakan. Saya sih sibuk jagain anak-anak yang berlarian kesana kemari. Sambil sesekali melihat wajah bahagia pengantin baru di pelaminan.

Acaranya kemudian dilanjutkan dengan resepsi, tamu-tamu mulai berdatangan. Langit cerah, angin bertiup, suasana yang diharapkan agar semua nyaman dan bisa mengucapkan selamat pada pengantin dengan tertib. Mau lihat wajah pengantin setelah ganti kostum? Agung ampe keringetan gitu ya, hehe. Sidimpuan panas ya?

Resepsi Pakaian Adat Tapanuli Selatan (Dok. Rodame)

Setauku sih Desi suka warna merah, meskipun pas married kemarin dia malah demam warna pink. Sementara suaminya suka warna biru. Jadi semua dibuat dengan sedemikian rupa biar sesuai keinginan pengantin. Nah, pakaian yang dipakai Desi juga didesain khusus oleh designer kondang Irsan (House of Irsan) yang memang adik kandung dari ibu mertua alias Tulang Desi (Tulang-sebutan untuk adik laki-laki ibu di suku Batak). Cantiknya Desi dengan balutan dress merah. Tampak serasi dan bahagia dengan Agung.

Bersama Keluarga dari Medan-rodame-com

Pengantin Bersama Keluarga dari Medan (Dok. Rodame)

Maaf, belum bisa membantu banyak. Semoga berbahagia selamanya. Semoga segera diberi momongan biar makin rame. Aamiin ya Allah.

5 thoughts on “Happy Wedding Dear Desi Namora

  1. Untuk foto yang ke-4 dan ke-5 aku baru tahu dan baru lihat bajunya seperti itu, unik ya 🙂
    Ikut senang bacanya, semoga langgeng ya, dan semoga terus bisa berbagi dan menginspirasi lewat blog ini 🙂

    Btw, salam kenal ya 🙂

Leave a comment