Yuk Lestarikan Kuliner Nusantara dengan Jepretan Smartphone Andalanmu

ultah-gandjelrel-2th

Pernah ke Sidimpuan? Iya, Padangsidimpuan adalah kota kecil di bagian selatan Sumatera Utara yang dikenal dengan sebutan kota salak. Jangan bayangkan kotanya seperti buah salak ya? Bukan itu maksudnya. Hehe. Disebut seperti itu karena daerah Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan adalah produsen buah salak tertinggi di Sumatera Utara. Kalo jalan-jalan ke Padangsidimpuan, kita akan melihat pemandangan serba salak, dimana sepanjang jalan dan tempat perhentian bus antar kota tersaji buah salak yang siap untuk dijadikan buah tangan.

Buah Salak Asli Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan (Dok.Rodame)

Buah Salak Asli Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan (Dok.Rodame)

Bahkan kota Padangsidimpuan sudah pernah diliput beberapa kali juga loh di salah satu stasiun televisi swasta ternama di Indonesia. Kota Padangsidimpuan itu kalo kata saya sih letaknya memang strategis karena beberapa kota lainnya seperti Panyabungan, Gunung Tua, Padang Bolak banyak yang berwisata dan berbelanja ke Padangsidimpuan termasuk juga untuk berwisata kuliner. Itulah sebabnya, di kota Padangsidimpuan kuliner nusantara cukup bervariasi, tentu saja untuk menyambut dan memanjakan lidah para turis lokal maupun mancanegara yang datang berkunjung.

Sebagai seorang pendatang di kota ini, saya menyadari betul kalau belum tahu banyak tentang keistimewaan kuliner disini. Nah, yang paling bikin penasaran adalah kuliner yang akan saya ceritakan di blog kali ini. Karena menurut saya, kuliner nusantara yang satu ini agak ‘aneh’ dan tidak lazim untuk dikonsumsi. Itu sebabnya kali ini saya mau share tentang kuliner unik tersebut.

Apa yang ada dipikiran teman-teman kalau lihat gambar di bawah ini?

sumber : sofakursirotan.com

sumber : sofakursirotan.com

sumber : popeti.com

sumber : popeti.com

sumber : kerajinanfurniturerotan.com

sumber : kerajinanfurniturerotan.com

Bagus-bagus ya? saya aja kepengen punya furniture yang seperti itu di rumah sendiri. Pengen duduk di kursi yang empuk itu, tiduran di tengah taman dan gelantungan menatap matahari terbit, nikmatnya hidup. Kapan ya? Selama mimpi belum dilarang, masih sah-sah aja kan ya? Hehe. Furniture dari bahan kayu rotan, siapa yang tidak kenal, semua orang tau tentang keunggulan dan keindahan kayu rotan sebagai pendukung dekorasi di dalam atau luar rumah. Bahkan saya pernah lihat di hotel-hotel berkelas, furniture dari kayu rotan itu nampak sepadan dipadukan dengan berbagai style entah itu futuristik, modern apalagi etnik.

Nah, kalau kuliner berbahan kayu rotan gimana? Dimakan loh ya bukan dijadikan alas duduk, tidur atau dekorasi rumah. Rotan kan keras bu, pak? Masa dimakan sih? Emangnya mau jadi Limbad #eh. Oke-oke, daripada penasaran yuk saya kenalkan dengan kuliner nusantara yang eksotis berbahan kayu rotan dari kota Padangsidimpuan. Namanya adalah holat. Holat sebenarnya berasal dari Gunung tua, sebuah kota yang berjarak sekitar 1,5-2 jam. Tapi kini sudah menjamur di berbagai warung makan dan restoran di kota Padangsidimpuan.

Take a look at this picture below! This is it! Holat!

Holat-jepret kuliner nusantara dengan asus zenfone-rodame

Holat Dijepret dengan Asus Zenfone 2 Laser ZE550KL Mode Auto (Dok. Rodame)

Gimana-gimana? Dilihat sekilas, kira-kira gimana rasanya? Kalo penampakannya sih segar dan menyehatkan ya. Menurut teman-teman gimana? Memang bener ya, kalo jepret pake smartphone kece itu hasilnya bisa memukau gini ya. Saya sih gak pinter foto tapi Asus Zenfone dengan teknologi PixelMaster Camera yang tertanam didalamnya bikin saya bak food photographer profesional. Ditambah lagi sudah tersedia berbagai mode seperti :  Auto, Manual, HDR, Beautification, Super Resolution, Low Light (3M), Night, Depth of Field, Effect, Selfie, GIF Animation, Panorama, Miniature, Time Rewind, Smart Remove, All Smiles, Slow Motion, Time Lapse.

PixelMaster Camera-Asus Zenfone-rodame

sumber : teknorus.com

Bayangkan sudah disediakan 18 mode untuk jepret apapun yang kalian suka. Pasti puas banget kan ya, karena kita gak perlu ngutak-ngatik pengaturan kamera ponsel cukup mengandalkan PixelMaster Camera aja. Makin kelepek-kelepek deh jadinya ama Asus Zenfone. Oh iya, saya sih paling suka pake yang mode Auto aja karena praktis, tapi kalo mo foto yang lebih detail saya pake mode Depth of Field, di tempat yang kurang cahaya saya pake mode Low Light, malam bisa pake mode Night, hasil jepretan dengan teknologi PixelMaster Camera di Asus Zenfone memang saya akui sangat baik sekali. Saya belum pernah kecewa menggunakannya. Kadang-kadang juga suka pake yang mode HDR, gambar holat di bawah ini contoh hasilnya :

Holat-jepret kuliner nusantara dengan asus zenfone-rodame

Holat dengan Mode HDR pada Asus Zenfone 2 Laser ZE550KL (Dok.Rodame)

Di dalam holat itu ada ikan mas bakar, pakkat a.k.a rotan muda, serutan kulit batang balakka yang berwarna coklat (nama lainnya adalah Malaka atau Kemloko) dan bawang merah, semuanya disiram dengan kuah yang kaya rempah. Segar sekali rasanya.

Ranting Pohon Balakka atau Malaka (sumber : biodiversitywarriors.org)

Ranting Pohon Balakka atau Malaka (sumber : biodiversitywarriors.org)

Intermezzo, makan holat yuk! daaaaan setelah mencicipinya, rasanya memang luar biasa. Menurut saya rasanya unik, sulit dijelaskan dengan kata-kata. Agak sedikit kelat sih tapi kalo makannya dipaduin ama pakkat, daging ikan mas, bawang merah dan kuahnya, rasanya enak juga. Khas nusantaranya ngena banget.

Nah, pakkat ini jadi bahan makanan kuliner yang disukai masyarakat sekitar. Ini bukan kali pertama saya mencicipinya, saya sudah pernah makan pakkat sebelumnya dengan cocolan sambel mentah khas daerah sini juga. Rasanya pahit-pahit gimana gitu, tapi bisalah untuk dikonsumsi. Pakkat yang dipilih untuk holat adalah batang yang masih muda, berwarna hijau agak kecoklatan, biasanya batangnya dibakar dulu barulah batang tengahnya diambil, warnanya broken white ya bukan putih bersih seperti singkong. Makin muda makin lembut jadi makin enak karena ketika dikonsumsi bisa ditelan semuanya. Nyam..nyam… buat yang suka kuliner nusantara yang unik maka holat ini wajib kalian coba. Asli Indonesia!

Pakkat di Pasar Sangkumpal Bonang Padangsidimpuan (Dok.Rodame)

Pakkat di Pasar Sangkumpal Bonang Padangsidimpuan (Dok.Rodame)

Sebenarnya ada beragam kuliner lainnya di Padangsidimpuan, yuk puasin mata kalian dengan lihat beberapa kuliner nusantara dari kota Padangsidimpuan lainnya di bawah ini :

Limbat bukan Limbad si pesulap itu yah teman, hahaha. Limbat adalah sajian ikan sale yang digulai pedas. Ikan yang disale ini adalah sejenis ikan lele tapi warna kulitnya berbeda. Ukurannya beragam ada yang besar dan kecil. Biasanya makin besar ukurannya makin mahal juga harga per kilonya.

Limbat jepret kuliner dengan smartphone asus zenfone-rodame

Limbat (Dok. Rodame)

Bolgang. Bolgang adalah sayuran rebusan segar. Setiap menu makanan berat di Padangsidimpuan biasanya selalu akan dibarengi dengan bolgang. Kalo istilah masyarakat sini sayur campur-campur. Iya memang benar, didalamnya ada bunga pepaya, daun singkong, potongan buah labu kuning, daun kacang panjang muda, daun pepaya dan sayuran lainnya. Bolgang biasanya disajikan juga dengan sambal mentah yang khas sekali. Jika dipadukan rasanya memang segar dan nikmat. Saya termasuk penyuka bolgang, karena setiap makan di warung atau restoran, biasanya saya minta nambah lagi. Hehe. Sssstttt jangan bilang-bilang ya. Ketauan saya makannya ampun. Haha.

Bolgang khas kuliner padangsidimpuan-rodame

Bolgang- Sayuran Rebus Khas Kuliner Padangsidimpuan (Dok.Rodame)

Lomang. Lomang a.k.a lemang biasanya berasal dari ketan putih, itu sudah biasa kan ya? Kalo Padangsidimpuan, ada namanya lomang jagung, lomang tepung beras dan lomang ubi. Tapi kali ini saya cuma kebagian yang lomang jagung dan lomang tepung beras aja nih, yang lomang ubi kehabisan, banyak penggemarnya ternyata. Laris sekali. Rasanya gimana? Yang lomang jagung sedikit keras tapi tidak keras sekali, masih bisa dikunyahlah, aroma jagung terasa sekali. Sedangkan yang lomang tepung beras lebih lembut dan mudah sekali dikunyahnya, rasanya juga manis karena dicampur dengan gula aren asli Sipirok yang warnanya coklat kehitaman dan manis sekali. Mau-mau, nih dia penampakannya, slurrrpppp……

Lomang Aneka Rasa khas Padangsidimpuan -rodame

Lomang Aneka Rasa khas Padangsidimpuan (Dok.Rodame)

Last but not least, ini ada jajanan pasar lainnya yang rasanya manis sekali. Bagi penyuka jajanan pasar yang serba manis, wajib cobain ini kalo ke Padangsidimpuan. Berangkat ke pasar Sangkumpal Bonang, tanya aja yang jual kue talam dimana? nah kalian akan ketemu kakak penjual kue talam ini (di Sumatera Utara panggilan untuk yang dagang di pasar biasanya kakak). Ada tiga jenis kue talam yang dijual yaitu : wajik, talam ubi dan talam srikaya . Dikasi nama talam karena kue-kue itu dimasak dan disajikan dengan talam berukuran cukup besar.

Wah, saya jadi laper nulis tentang kuliner gini. Tanggung jawab nih yang bikin lomba jepret kuliner nusantara Gandjel Rel, lihat gambar kuliner lewat smartphone aja bikin saya ngiler banget gini ya, selalu terbayang dan jadi kepengen makan melulu bawaannya. Ya holat, limbat, lomang dan kue talam, sedaaaaap.

Udah ah, saya mau ke pasar Sangkumpal Bonang dulu, takut kesorean nanti kehabisan lomang dan kue talam.

Aneka Jajanan Pasar Padangsidimpuan-Rodame

Aneka Jajanan Pasar -Kue Talam dan Wajik khas Padangsidimpuan (Dok.Rodame)

Tetep sehat tetep kulineran, jangan lupa bawa smartphone andalanmu waktu kulineran ya, bagusnya sih yang kayak #Zenfone3ID yang #GaAdaMatinya, jepret sana jepret sini, sampe puas dan ceritain deh di blog, bisa sekalian lestarikan kuliner nusantara lewat tulisankan, biar makin banyak yang tau. Tulisan di blog kita kan bisa dibaca juga sama orang asing di berbagai belahan dunia, sekalian dukung kuliner nusantara biar go internesyenel juga kan?

Artikel ini diikutsertakan pada Blogging Competition Jepret Kuliner Nusantara dengan Smartphone yang diselenggarakan oleh Gandjel Rel

24 thoughts on “Yuk Lestarikan Kuliner Nusantara dengan Jepretan Smartphone Andalanmu

  1. Wah, ini sama dengan makanan di kampungku di Aceh Selatan mbak. Rotan muda. Kami di sini menyebutnya Gue Simuleng, yang berarti tunas rotan. Seumuleng ini hanya muncul selama bulan Ramadan saja.
    Olahannya beragam. Ada yang hanya direbus saja lalu dicocol dengan sambal cabe rawit mentah (cawi rawit + bawang merah + jeruk = diulek kasar) saat dimakan dengan nasi. Ada juga yang hanya dibakar saja lalu dipotong-potong dan dicocol dengan sambal cabe rawit mentah. Ini jadinya seperti lalap. Lainnya, ada yang membuatnya seperti urap (Seumuleng yang telah direbus/dibakar dicampur dengan gilingan kasar kelapa gongseng + cabe rawit + bawang putih + potongan kecil bunga kala/Kecombrang). Lainnya lagi, ada yang mencampurkannya dengan gulai ikan lele atau gulai ikan sungai. Sedap lah 😀

  2. belum pernah lah makan holat ini..
    kemarin itu kakak sepupu pulkam dia juga cerita holat ini, jadi penasaran kan
    cuma pernah makan batang dan akar pepaya pas ada horja di kampung

    btw, jadi ingat dekkde-dekke buah yang sering dibuat rabbar ..
    masih ada nggak?

  3. Waduh sedapnya Mbak.. ini banyak banget foto kulinernya.. Aku masih ngebayangin makan tunas rotan muda. Itu gimana rasanya ya

    • rotan ama bambu beda kan mba? ini rotan dari kayu rotan loh mba Leyla, hehe. Alhamdulillah disini masih banyak karena mungkin makanan khas daerah juga.

Leave a comment